Dalam sekejap mata, bayi berubah dari makhluk yang tenang dan tertidur yang menetap di satu tempat, menjadi kumpulan energi konstan berukuran kecil yang tidak pernah berhenti bergerak. Energi konstan itu membuat pengambilan foto balita (dan terkadang, bahkan foto anak yang lebih besar) terasa mustahil.
Istilah ‘pose’ dalam pose anak digunakan secara longgar. Berpose sebagai balita atau anak kecil tidak termasuk dalam definisi tradisional untuk mengarahkan orang dewasa ke mana harus duduk dan di mana harus meletakkan tangan mereka. Ini lebih tentang menciptakan skenario di mana anak muda akan tersenyum secara alami dan tetap dalam posisi yang sedikit lebih ramah foto.
Berhentilah mendapatkan bola energi yang kabur dan tangkap senyum dengan kiat-kiat ini untuk memotret balita, anak-anak, dan bahkan saudara besar mereka.
15 Ide dan Pose Fotografi Balita untuk Kelopak Mata Yang Tidak Suka Duduk Diam
Balita dan anak-anak aktif tidak ‘berpose’ dengan baik, tidak dalam arti kata tradisional. Masuklah ke sesi fotografi anak-anak dengan harapan terbuka.
Fotografi balita dan fotografi anak-anak terbaik berasal dari bekerja dengan kejenakaan unik anak itu. Rangkullah fakta bahwa foto yang dihasilkan mungkin tidak akan terlihat persis seperti yang ada di kepala Anda.
1. Ikuti Petunjuk Mereka
Saya biasanya pergi ke sesi foto dengan balita dengan beberapa ide masuk untuk menangkap senyum tulus. Tetapi foto terbaik sering kali berasal dari sekadar mengikuti apa yang ingin dilakukan balita. Jika perlu, Anda dapat memodifikasi aktivitas itu dengan apa yang paling cocok untuk foto.
Misalnya, saya baru-baru ini memotret pernikahan dengan pembawa cincin yang masih sangat muda. Dia tidak ingin duduk diam untuk foto dengan pengantin. Dia hanya ingin berlari setelah duduk melalui upacara. Jadi, saya meminta pengantin berciuman di latar belakang dan membiarkannya lari. Anak itu memiliki seringai terbesar di wajahnya.
Jika dia ingin memetik bunga, fotolah dia sedang memetik bunga. Jika dia ingin berputar-putar, biarkan dia berputar-putar — dan potret tawa saat dia jatuh.
Mengikuti petunjuk mereka seringkali sangat penting di awal sesi jika anak itu energik. Begitu dia mengeluarkan sedikit energi, dia mungkin lebih cenderung melambat untuk mendapatkan lebih banyak foto stasioner.
2. Biarkan Mereka Berlari
Jika mereka ingin berlari, nyalakan autofokus berkelanjutan, naikkan kecepatan rana, tempatkan mereka di tempat dengan latar belakang yang bagus, dan biarkan mereka berlari.
Apakah lebih mudah memotret seseorang yang sedang duduk diam? Tentu saja. Tapi apakah seorang anak yang hanya ingin berlari akan tersenyum ketika dipaksa duduk diam? Tentu saja tidak.
Perlakukan sesi potret balita aktif seperti mengambil foto olahraga. Gunakan kecepatan rana cepat, mode burst, dan fokus otomatis berkelanjutan. Seringkali, akan sangat membantu untuk memberi mereka titik awal dan titik akhir, jika mereka cukup dewasa untuk memahami konsep tersebut. Dengan cara ini, lari terjadi di tempat yang paling indah.
Dengan saudara kandung, tentukan garis finis dan minta mereka berlomba. Mereka akan tersenyum, Anda akan mendapatkan foto, dan mereka akan membakar energi, semuanya pada saat yang bersamaan.
3. Biarkan Mereka Menari
Trik lain untuk mendapatkan bidikan hebat dari anak-anak aktif yang sedikit kurang mencoba fokus otomatis kamera adalah dengan mendorong tarian. Misalnya, mintalah seorang gadis kecil yang ingin memamerkan gaunnya untuk berputar-putar. Atau mintalah seorang anak laki-laki untuk menggoyangkan atau memamerkan gerakan tariannya yang unik.
Menari dapat mengurangi beban fokus otomatis kamera daripada berlari. Anda masih memerlukan autofokus berkelanjutan, kecepatan rana cepat, dan mode burst. Namun mereka akan tetap berada di area yang lebih kecil dibandingkan dengan berlari ke arah kamera.
Jika Anda bekerja dengan balita yang terlalu muda untuk memahami instruksi, cobalah menari sendiri. Lihat apakah mereka akan menyalin Anda.
4. Jelajahi Alam
Seberapa sering balita dan anak-anak bisa bermain di ladang bunga liar? Kemungkinan, lokasi foto sudah akan menarik perhatian mereka.
Ambil foto balita dan anak-anak yang mengendus bunga, berkeliaran di sepanjang jalan, bermain dengan tongkat, atau melempar daun ke udara.
Cari hal-hal di lingkungan yang menyenangkan untuk dimainkan, tetapi tetap terlihat bagus di foto. Misalnya, pada pernikahan baru-baru ini, saya memiliki seorang gadis bunga berusia satu tahun yang tidak tertarik untuk mengambil gambar. Tapi dia terpesona oleh pohon apel di luar.
Hasilnya adalah beberapa foto menggemaskan saat dia memetik apel.
5. Gunakan Alat Peraga yang Membatasi Gerakan
Tidak ingin mengejar balita, atau kesulitan mendapatkan bidikan tajam saat si kecil bergerak? Pikirkan beberapa alat peraga untuk digunakan yang akan membatasi jangkauan gerak anak.
Keranjang dan ember besar, misalnya, dapat bekerja dengan baik dengan balita, serta kursi, kuda goyang, kereta luncur, dan banyak lagi. Jika Anda memberi balita tempat duduk yang menyenangkan, mereka lebih cenderung diam untuk berfoto.
Alat peraga ini seringkali dapat dengan mudah dikerjakan menjadi sebuah tema. Misalnya, menggunakan ember cuci dengan gelembung untuk foto waktu mandi adalah pengaturan yang populer.
Setiap kali Anda menggunakan alat peraga, pastikan barang-barang itu aman. Berhati-hatilah terhadap ember dan keranjang tinggi yang dapat terbalik, misalnya, dan hindari pasar loak yang lucu dengan cat yang mengelupas. Anda tidak tahu apakah cat itu mengandung racun seperti timbal di dalamnya.
6. Memotret Mereka Dengan Mainan Favorit
Membuat balita untuk memegang (agak) masih hanya setengah dari pertempuran. Sebagian besar juga tidak ingin melihat ke kamera. Salah satu trik untuk membuat balita dan anak kecil melihat Anda adalah dengan meminta bantuan mainan favorit.
Mintalah boneka binatang “membantu” Anda mengambil gambar mereka. Memegang mainan yang membuat kebisingan di dekat lensa kamera juga berfungsi dengan baik untuk balita dan bayi yang lebih besar.
Jangan hanya menggoda mereka dengan menggoyangkan mainan di depan mereka yang tidak bisa mereka mainkan. Serahkan mainan itu dan ambil foto mereka bermain dengan mainan itu juga.
Jika itu adalah mainan favorit atau boneka binatang dari rumah, orang tua kemungkinan akan menghargai foto itu dengan mainan favoritnya. Mereka bisa melihat kembali ketika anak sudah beranjak dewasa dari mainan yang biasa menemaninya kemana-mana.
7. Mintalah Bantuan dari Pembuat Senyum
Selama sesi foto dengan balita atau anak kecil, saya akan sering mendudukkan balita, kemudian meminta ibu atau ayah untuk berdiri tepat di belakang saya dan melakukan sesuatu yang konyol. Mereka bisa menari, menyanyi, atau apapun yang menurut anak mereka lucu.
Ini sering menghasilkan beberapa senyuman terbaik. Balita tidak akan tinggal di sana untuk waktu yang lama. Beberapa detik dari mereka tersenyum pada ibu atau ayah di belakang saya adalah semua yang diperlukan untuk mengambil foto yang bagus dengan pose yang lebih tradisional dari mereka melihat ke kamera.
Jika Anda memotret anak Anda sendiri, mintalah bantuan dari seseorang yang disukai anak Anda untuk menghabiskan waktu bersama. Salah satu gambar favorit saya tentang putra saya pada usia dua tahun adalah dia dengan senyum lebar. Neneknya membuat suara dan wajah konyol di sampingku.
8. Gunakan Gelembung atau Balon
Saya belum pernah bertemu balita yang tidak suka gelembung dan balon. Anda harus selalu bertanya kepada orang tua, untuk berjaga-jaga. Gelembung biasanya akan mendapatkan senyum lebar, bahkan saat digunakan di dekat kamera dan bukan di foto sebenarnya. Tapi, gelembung juga bisa lucu saat dimasukkan ke dalam foto. Anda bahkan dapat meminta anak menjadi orang yang benar-benar meniup gelembung-gelembung itu.
Balonnya mirip. Mereka biasanya mendapatkan senyum lebar tetapi terlihat bagus di foto dan harganya terjangkau.
Balon, bagaimanapun, hanya boleh digunakan dengan anak-anak yang cukup besar untuk memahami bahwa mereka tidak boleh memasukkannya ke dalam mulut mereka. Menggigit balon dapat menimbulkan bahaya tersedak dengan bagian yang pecah.
9. Cobalah Alat Peraga Berbasis Makanan
Beberapa balita hanya duduk untuk makan dan tidur siang. Manfaatkan yang pertama dan buat pemotretan menggunakan makanan sebagai penyangga. Sebuah lolipop besar dan cerah, misalnya, bekerja dengan baik. Gunakan makanan musiman seperti apel di musim gugur atau sepotong besar semangka di musim panas.
Gabungkan alat peraga lain yang terkait dengan item makanan untuk bidikan lucu. Ini juga sangat cocok dengan sesi menghancurkan kue untuk ulang tahun. Pastikan makanan tersebut sesuai dengan usia anak dan bahwa anak tidak memiliki alergi dengan menyetujuinya dengan orang tua terlebih dahulu.
10. Gunakan Alat Peraga yang Menyenangkan
Beri balita sesuatu untuk dijelajahi dengan tangan mereka, dan mereka mungkin cenderung tidak akan menjelajah dengan kaki mereka. Itu sebabnya sesi foto yang menggunakan alat peraga untuk dipegang anak cenderung berhasil dengan baik. Dengan sesuatu untuk dipegang, balita mungkin diam cukup lama untuk mengambil beberapa pose foto yang bagus.
Alat peraga ini bisa berupa apa saja yang aman untuk diserahkan kepada balita. Carilah inspirasi dalam apa yang disukai anak atau musimnya. Pinterest juga merupakan tempat yang tepat untuk mencari ide untuk properti ramah anak.
11. Mainkan Game
Sesuatu yang sederhana seperti permainan mengintip-a-boo dapat menciptakan senyum terbaik. Peek-a-boo dapat dimainkan di mana saja, tanpa persediaan, dan cenderung membuat beberapa balita tersenyum.
Peek-a-boo bukan satu-satunya permainan yang bagus untuk beberapa senyuman yang layak difoto. Coba mainkan Simon Says untuk membuat anak-anak berpose tanpa mereka sadari bahwa Anda sebenarnya membuat mereka duduk untuk berfoto. Atau, beri tahu mereka untuk memainkan permainan di mana mereka menyalin Anda, lalu membekukan selama mereka bisa, seperti tag beku.
Jenis permainan ini sederhana dan konyol. Dan mereka dapat membantu mendapatkan foto yang bagus dari anak-anak dan balita yang sulit untuk berpose.
12. Beritahu Mereka untuk Tidak Tersenyum
Balita berada pada usia di mana mereka belajar untuk memperluas kehendak bebas mereka sendiri. Tetapi, bahkan untuk anak-anak yang lebih besar, terkadang, meminta mereka untuk tidak tersenyum sebenarnya mendapatkan senyuman yang jauh lebih baik daripada membuang “kata keju” lama.
Katakan padanya bahwa Anda ingin dia berusaha sangat keras untuk tidak tersenyum. Atau dengan saudara kandung, mintalah mereka mengadakan kontes untuk melihat siapa yang tidak bisa tersenyum paling lama.
Untuk beberapa alasan, banyak anak tidak bisa melakukannya. Mereka akhirnya tertawa terbahak-bahak, yang sangat cocok untuk foto.
13. Ciptakan Interaksi Dengan Saudara
Semakin banyak anak yang Anda tambahkan ke foto, semakin sulit untuk mendapatkan senyum lebar dari semua orang dalam gambar — kecuali tentu saja, Anda menggunakannya untuk keuntungan Anda.
Saudara kandung cenderung memiliki bakat untuk membuat satu sama lain tersenyum. (Tentu saja, beberapa saudara kandung memiliki efek yang berlawanan satu sama lain, jadi ingatlah itu juga.)
Dengan dua atau lebih anak, Anda bisa mendapatkan pose dan senyuman yang bagus. Minta mereka bermain bersama, saling berlomba, menari satu sama lain — dan banyak lagi kemungkinan lainnya.
Beberapa anak yang lebih besar cenderung melakukannya dengan baik ketika mereka diberi tanggung jawab untuk membuat adik mereka tersenyum.
Pertanyaan Umum Fotografi Balita
Bagaimana Anda memotret balita di dalam ruangan?
Di dalam ruangan, mengambil foto tajam seorang anak yang selalu bergerak bahkan lebih sulit. Jika memungkinkan, pindahkan balita ke jendela besar untuk mendapatkan cahaya yang lebih baik.
Jika tidak, gunakan pengaturan ISO tinggi dan bukaan lebar (yaitu angka rendah). Cobalah salah satu ide berpose dari atas yang membuat anak (relatif) diam, seperti tip lima atau enam.
Bagaimana Anda memotret anak berusia satu tahun?
Salah satunya adalah usia yang sulit untuk difoto — tetapi tips fotografi balita yang sama di atas juga berlaku untuk anak berusia satu tahun, serta bayi yang sudah bergerak.
Bekerjalah dengan kejenakaan anak berusia satu tahun, bukan melawannya. Bersabarlah, dan gunakan pengaturan kamera yang akan Anda gunakan untuk memotret olahraga, bukan potret. Ingatlah bahwa Anda mungkin tidak mendapatkan pose tradisional saat melihat ke kamera. Tapi senyum sejati mengalahkan tradisional setiap hari.
Bagaimana saya membuat anak saya mau bekerja sama untuk berfoto?
Penyuapan. Hanya bercanda. Cara terbaik untuk membuat balita mau bekerja sama dalam pengambilan gambar adalah dengan bekerja sama dengan mereka dan tidak melawan mereka. Memaksa balita yang ingin berlari untuk duduk diam tidak akan menghasilkan senyuman.
Jika Anda mendapatkan foto yang dilakukan oleh seorang profesional, pilih fotografer yang terbiasa bekerja dengan balita. Membawa camilan yang tidak berantakan dan mainan favorit bisa membantu. Jadi pastikan untuk menghindari penjadwalan foto tepat pada waktu tidur siang atau waktu tidur.
Gunakan pengetahuan Anda tentang apa yang disukai dan tidak disukai anak Anda dan kapan dia paling bahagia untuk membantu membuat foto berjalan semulus mungkin.
Kesimpulan
Kesabaran dan kecepatan mungkin tampak berlawanan, tetapi keduanya diperlukan untuk foto anak dan balita yang hebat. Sabar, karena Anda mungkin perlu mencoba berbagai trik untuk mendapatkan senyuman. Dan kecepatan, karena terkadang senyum itu muncul dalam sepersekian detik dan kemudian hilang.
Padukan keduanya dengan beberapa tips ‘berpose’ anak-anak dan balita di atas, dan Anda akan menangkap senyum masa kecil yang tulus, bahkan dari makhluk yang tidak suka duduk diam.
Ingin menangkap lebih banyak pose fotografi yang bagus? Baca posting kami tentang pemotretan potret sekolah atau pose fotografi bayi baru lahir berikutnya!
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’https://connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘791687440948046’);
fbq(‘track’, “PageView”);